Pentingnya Sertifikasi di Dunia IT

Pentingnya Sertifikasi di Dunia IT

    

    Dunia IT telah berkembang pesat beberapa tahun belakangan, bahkan hampir setiap elemen masyarakat telah dapat menggunakan teknologi modern ini dan dari berbagai macam kalangan, Contohnya aplikasi Gojek atau Grab yang merupakan evolusi teknologi dari Ojek pangkalan, hingga aplikasi yang dipakai hampir semua orang yaitu whatsapp untuk berkomunikasi dengan orang lain dari manapun dan kapanpun.

    Aplikasi-aplikasi tersebut tentunya tidak muncul begitu saja tanpa campur tangan manusia, apalagi dunia IT yang dimaksud pun masih dan akan selalu di tahap pengembangan. seakan tidak ada habisnya kemajuan teknologi di dunia ini, semua aplikasi di dalam dunia IT tersebut tentunya lahir dari hasil buah pikir dan research manusia yang inovatif dan kreatif dalam dunia IT.

    Di dalam dunia IT yang serba modern ini, para pemula di dalam dunia IT bisa dengan mudah mempelajari tentang dunia IT, karna telah banyak pelatihan pelatihan atau bootcamp yang tersebar luas di internet, dari yang berbayar mahal hingga yang tidak membutuhkan biaya sama sekali alias gratis, adapun program beasiswa kolaborasi gratis yang diadakan oleh Codepolitan, Alibabacloud, Campuscoder dan Devhandal di program terbaru mereka yang berjudul Beasiswa Full Stack MEVN 1 Tahun dan Sertifikasi Developer Internasional. Program yang dibuat untuk mempermudah mereka yang ingin menjadi developer full stack MEVN selama 1 tahun dan sertifikasi developer internasional. hanya untuk 3000 orang tercepat yang menyelesaikan tantangan.

    Jika kalian mengikuti program tersebut, kalian akan mendapatkan sertifikasi developer internasional yang diakui. seperti yang kita tau, sertifikasi dalam dunia IT sangat penting sekali guna meningkatkan kepercayaan klien/perusahaan kepada kita karna telah teruji oleh pihak sertifikasi resmi secara kompetensi.

    Bukan tidak mungkin jika perusahaan perusahaan lebih memilih Fresh Graduate yang telah memiliki Sertifikasi resmi tingkat nasional dibandingkan mereka yang tidak memiliki pengalaman sama sekali. Coba bayangkan jika anda adalah sebuah Bos dari suatu perusahaan yang ingin merekrut orang orang berbakat ke perusahaan anda, dan pertanyaannya orang seperti apa yang akan anda rekrut? apakah anda akan merekrut orang orang yang tidak memiliki pengalaman sama sekali dan belum pernah teruji? tentu saja itu adalah keputusan yang berat karena setiap perusahaan atau klien pasti dengan cermat memilih programmer dengan kemampuan yang telah mumpuni.

    Oleh karena itu, kita sebagai programmer atau developer yang ingin sukses di dunia it, tentunya harus dengan pintar memperdalam skill dan meningkatkan daya tarik di CV atau mempercantik profil linkedin kita misalnya, karna di kemudian hari poin poin itulah yang akan menjadi daya tarik kita kepada perusahaan perusahaan yang ingin merekrut kita. ataupun jika kita ingin menjadi seorang freelancer di dunia IT, klien pun tidak mungkin asal pilih Programmer untuk membuatkan mereka website atau aplikasi, tentunya mereka akan memilih berdasarkan 2 kriteria berikut menurut saya, yang pertama yaitu sertifikasi bergengsi, dan yang kedua adalah hasil project atau pekerjaan kita di masa lalu yang dapat kita pamerkan agar mereka dapat menilai lebih posisi kita sebagai programmer.

    Alasan lain dalam pentingnya sertifikasi di bidang IT / Menjadi Programmer adalah tahapan yang dilakukan oleh programmer itu sendiri, sertifikat yang ia dapatkan tentunya tidak begitu saja muncul di kantongnya. butuh effort, skill, tenaga dan waktu yang panjang oleh sang programmer agar bisa mendapatkan sertifikat itu yang tentunya menjadi nilai lebih, membuktikan bahwa sang programmer tersebut terbukti mumpuni dapat menyelesaikan tahap tahap yang panjang saat sertifikasi dan memiliki niat yang kuat untuk meningkatkan skillnya sendiri.

    Gaji atau penghasilan yang didapatkan oleh programmer tersertifikasi dan tidak pun tentunya memiliki perbedaan yang berbeda, para programmer yang telah tersertifikasi tentunya secara logika memiliki penghasilan yang lebih besar dibanding mereka yang tidak mempunyai sertifikasi sama sekali.

    Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai programmer memanfaatkan peluang peluang sertifikasi yang saat ini sudah banyak tersebar di internet, selain untuk memperkuat kemampuan diri juga untuk meningkatkan kemajuan teknologi IT yang ada di dunia ini.

Gabung Beasiswa Campus coder sekarang, dengan cara klik link dibawah ini!


Codepolitan.com, Alibabacloud.com, Campuscoder.id dan Devhandal.id




Operation Health Service Metrics

Operation Health Service Metrics


Business Health adalah kumpulan metrik tingkat atas yang digunakan untuk menilai seberapa baik keberlanjutan bisnis yang dijalankan. Banyak metrik finansial juga termasuk dalam Business Health. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa sehat kondisi bisnis agar dapat menetapkan langkah-langkah strategis dalam bisnis.


Aktivitas Operasi:


1. Transaction & Growth Metrics

Metrik yang digunakan untuk mengukur perkembangan dan operasi suatu bisnis. Banyak metrik di sini didasarkan pada kegiatan bisnis.


2. Financial Metrics

Menunjukkan metrik biaya yang dikeluarkan oleh bisnis dalam berbagai jenis kegiatan.


Metrics:

- Jumlah transaksi berhasil (Net Orders): Jumlah total transaksi penjualan produk yang berhasil.

- Jumlah transaksi keseluruhan (Gross Orders).

- Conversion Rate: Persentase keberhasilan transaksi, dihitung dengan membagi jumlah Net Orders oleh Gross Orders.

- Failure Rate (FR): Mencerminkan berapa banyak transaksi yang tidak dapat diselesaikan. Perhitungannya: (Gross Orders - Net Orders) / Gross Orders.

- Pengguna Aktif (Active Users): Jumlah pengguna yang melakukan transaksi.

- Total Biaya (Total Cost): Total biaya yang digunakan dalam semua kegiatan bisnis.

- Pendapatan (Revenue): Jumlah uang yang diperoleh dari hasil penjualan produk.

- Earnings before Interest, Tax, Depreciation, Amortization (EBITDA): Pendapatan dari pendapatan dikurangi total biaya sebelum pajak dan lain-lain.

- Unit Economics: Rasio keuntungan atau EBITDA dari setiap penjualan produk.

More about Metrics - Business Metrics

More about Metrics - Business Metrics

Business Metrics 3 - Menyelami Lebih Dalam dalam Operasi Bisnis

Poin Pembelajaran Contoh Metrik Bisnis: Operasi Contoh Metrik Bisnis: Kesehatan Bisnis Pengantar Metrik Bisnis: Operasi (BME: Operasi) merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan pengguna terhadap produk. Aktivitas dan bentuk operasi sangat bervariasi tergantung pada jenis bisnis yang dijalankan. Tujuan dari operasi adalah memenuhi kebutuhan pengguna, mulai dari permintaan transaksi pengguna hingga pelayanan dan penanganan keluhan pengguna, sehingga bisnis dapat berjalan dengan lancar. Aktivitas Operasi Pengadaan Produk dan Pasokan Kegiatan dalam operasi bisnis untuk menghasilkan produk guna memenuhi permintaan pelanggan. Selain pengadaan pasokan, banyak kegiatan lain yang biasanya dilakukan, seperti riset dan pengembangan pasokan, manajemen hubungan dengan pemasok, jaminan kualitas, yang semuanya bergantung pada jenis bisnis yang dijalankan. Layanan Tahapan ini melibatkan penerimaan keluhan dan masukan dari pengguna produk, baik dari pembeli maupun dalam beberapa jenis produk, menerima keluhan dari pemasok itu sendiri (contoh: Gojek/Grab). Metrik Metrik Operasi Bisnis a. Jumlah Pasokan Merupakan jumlah yang menunjukkan seberapa besar pasokan yang tersedia. Biasanya, jumlah pasokan disesuaikan dengan perkiraan permintaan produk oleh pengguna (pembuatan sesuai stok) atau sesuai dengan permintaan pengguna (pembuatan sesuai pesanan). b. Jumlah Transaksi Digunakan untuk menunjukkan jumlah transaksi produk yang dipasarkan, terkait dengan jumlah pasokan yang tersedia. c. Biaya Operasional Merupakan semua biaya yang diperlukan terkait dengan operasi, dengan komponen operasional itu sendiri sangat bergantung pada jenis bisnis yang dijalankan. d. Jumlah Keluhan Merupakan jumlah keluhan yang dilaporkan oleh pengguna. Metrik yang Sebenarnya Lebih Banyak Digunakan di Industri Manufaktur a. Waktu Pemrosesan (Lead Time) Merupakan waktu yang diperlukan untuk mengada pasokan, dihitung dari saat pengadaan bahan baku hingga pembuatan produk dan pengiriman ke pengguna. b. Waktu Pelayanan (Service Time) Merupakan waktu yang diperlukan oleh layanan pelanggan untuk melayani pengguna. c. Nilai Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Score - CSAT) Merupakan nilai kepuasan pengguna terhadap produk atau keseluruhan bisnis. Biasanya juga disebut Skor Net Promoter (Net Promoter Score - NPS). Nilainya dapat diperoleh melalui survei kepada pengguna.

More about Metrics

More about Metrics

Metrics yang Terkait

Market Size


Metrics awal yang mampu menggambarkan besaran pasar dari produk yang dipasarkan. Selanjutnya, dengan melakukan survei dan mencari data sensus, misalnya jika jumlahnya sebesar 1,5 juta penduduk, artinya market size produk adalah 1,5 juta penduduk. Ini berarti market size mengindikasikan berapa banyak orang yang memenuhi kriteria target pasar produk kita. Harapannya, orang-orang ini akan tertarik jika kita melakukan periklanan karena mereka membutuhkan produk kita. Biaya pemasaran tidak murah, jadi kita harus menargetkan orang-orang yang berpotensi menjadi pembeli.

Metrics


Leads: Turunan dari market size, setelah mengetahui besaran pasar, kita dapat menghitung berapa persen dari total jumlah penduduk yang dapat menjadi target. Misalnya, jika target saat ini adalah 1% dari market size, maka jumlah leads adalah 22,500 orang. Persentase ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan dapat bertambah seiring berjalannya waktu.

Cost per Action (CPA): CPA adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk iklan atau aktivitas pemasaran. Biasanya, biaya ini dihitung per orang dengan membagi total biaya dengan jumlah orang yang terlibat.

Burn Rate: Total biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemasaran, termasuk biaya iklan, voucher, dan promosi.

Penggunaan Voucher atau Promo: Jumlah penggunaan voucher dan promo yang diberikan kepada pelanggan. Biasanya, ini dapat dikaitkan dengan jumlah voucher yang diklaim dengan cara membagi jumlah voucher yang digunakan oleh pelanggan dengan jumlah total voucher yang diklaim.

Traffic: Jumlah orang yang mengunjungi atau menggunakan platform tempat iklan dipasang.

Impression: Jumlah orang yang melihat atau terpapar oleh iklan yang diberikan.

Click-through Rate (CTR): Menggambarkan rasio orang yang mengklik atau membuka iklan dibandingkan dengan jumlah orang yang terpapar oleh iklan. Perhitungannya adalah membagi jumlah yang membuka iklan dengan jumlah orang yang terkena dampak iklan. Impression dibagi oleh CTR.

Waktu yang Dihabiskan di Situs atau Iklan: Cara untuk mengukur efektivitas iklan dengan menghitung rata-rata waktu yang dihabiskan pengguna dalam menonton iklan.

Search Engine Optimization (SEO): Nilai yang biasanya diperoleh dari alat analisis seperti Google Analytics, Facebook Analytics, dan sejenisnya, yang menunjukkan seberapa sering produk kita dicari, ditampilkan, dan diklik oleh pengguna internet.

Pretest: Business Metrics

Pretest: Business Metrics

Pretest Business Metrics

Dibawah ini yang bukan merupakan aktivitas marketing yaitu...

A. Advertisement

B. Event Promo

C. Merancang Kurikulum

D. Memberikan Vouchers


Merupakan metrics awal yang mampu menggambarkan besaran pasar dari produuk yang dipasarkan disebut...

A. Market Size

B. Advertisement

C. Vouchers

D. Market Base


Turunan dari market size, setelah mengetahui besaran pasar maka selanjutnya kamu menghitung berapa persen dari total jumlah penduduk yang dapat ditargetkan disebut...

A. Market Size

B. Leads

C. Cost per Action

D. Burn Rate


Cara untuk mengukur efektivitas dengan cara menghitung rata-rata durasi yang digunakan pengguna dalam menonton iklan disebut...

A. Market Size

B. Leads

C. Time spent on sites or ads

D. Cost per action


Nilai yang biasanya dapat didapatkan dari google analytics, facebook analytics dan sebagainya yang menunjukan seberapa sering produk kamu dicari, ditulis dan diklik oleh pengguna internet disebut...

A. Market Size

B. Cost per action

C. Leads

D. Search Engine Optimization


Poin saya adalah: 80/100

Marketing Business Metrics

Marketing Business Metrics

Marketing Business Metrics

(Business Metrics dalam Bidang Pemasaran)

Pemasaran adalah aspek kunci dalam dunia bisnis, berfungsi untuk memperkenalkan produk atau layanan kepada pasar. Dalam banyak industri, terutama industri teknologi, pemasaran dan penjualan menjadi satu entitas yang tidak terpisahkan. Tujuan dari kegiatan pemasaran pada umumnya adalah untuk mendapatkan perhatian, prospek (leads), lalu lintas (traffic), dan transaksi sebanyak mungkin dari pasar.


Poin Pembelajaran:

Dalam konteks ini, kita akan lebih mendalami mengenai metrik-metrik atau ukuran yang berkaitan dengan lini bisnis, yang dapat memberikan wawasan berharga bagi aktivitas pemasaran. Terdapat dua poin pembelajaran utama:


Aktivitas Pemasaran:

Aktivitas pemasaran mencakup semua tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau layanannya. Metrik yang relevan dalam hal ini adalah untuk memahami sejauh mana upaya pemasaran ini berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan. Misalnya, seberapa besar dampak dari kampanye iklan atau keberhasilan strategi pemasaran media sosial.


Metrik pada Lini Bisnis:

Metrik pada lini bisnis mencakup pengukuran kinerja keseluruhan bisnis. Ini mencakup aspek seperti pendapatan, keuntungan bersih, pangsa pasar, dan lainnya. Dalam konteks ini, kita dapat mengukur seberapa besar kontribusi pemasaran terhadap pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.


Selain itu, ada beberapa konsep yang perlu diperjelas:


Atensi (Awareness): Ini mengacu pada sejauh mana pasar atau pengguna memiliki pengetahuan tentang produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Tingkat perhatian yang tinggi dapat menjadi indikator penting dalam mengukur kesuksesan pemasaran awal.


Prospek (Leads): Leads adalah individu atau target pasar yang potensial dan telah menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda. Pengumpulan dan konversi prospek menjadi pelanggan adalah tujuan penting dalam pemasaran.


Lalu Lintas (Traffic): Ini mengacu pada jumlah pengguna atau pelanggan potensial yang mengunjungi platform atau lokasi bisnis Anda. Ini bisa berupa lalu lintas situs web, kunjungan ke toko fisik, atau penggunaan aplikasi, tergantung pada jenis bisnis Anda.


Transaksi: Ini menggambarkan fase ketika pengguna atau pelanggan potensial yang awalnya ada dalam lalu lintas atau prospek akhirnya melakukan pembelian atau tindakan yang diinginkan. Pemasaran yang efektif bertujuan untuk mengubah lalu lintas menjadi transaksi positif.



OKR - Objectives and Key Results

OKR - Objectives and Key Results

OKR - Objectives and Key Results (Tujuan dan Hasil Kunci)


adalah sebuah sistem manajemen kinerja organisasi yang memiliki sifat yang transparan dan harus dikomunikasikan ke seluruh anggota organisasi yang terkait. Sistem ini berfungsi untuk menyelaraskan tujuan individu, tim, dan organisasi secara keseluruhan. OKR juga dievaluasi dalam periode waktu tertentu, biasanya setiap kuartal, namun bisa disesuaikan dengan kebutuhan.


Komponen OKR:


1. Objectives (Tujuan):

Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh individu atau tim. Karakteristik dari tujuan ini adalah:


Aligned (Selaras): Tujuan harus sesuai dengan visi dan misi organisasi.

High Impact (Berdampak Tinggi): Tujuan harus memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Time-bound (Terbatas Waktu): Tujuan harus memiliki batas waktu tertentu untuk mencapainya.

Contoh: Salah satu tujuan OKR bisa berupa "Meningkatkan Kepuasan Konsumen."


2. Key Results (Hasil Kunci):

Hasil Kunci merupakan langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Key Results berisi metrik bisnis yang harus dicapai. Karakteristik dari Key Results adalah:


High Impact (Berdampak Tinggi): Key Results harus memiliki dampak yang signifikan terhadap pencapaian tujuan.

Specific (Spesifik): Key Results harus dirumuskan dengan jelas dan konkret.

Within Influence (Dalam Pengaruh): Key Results harus sesuatu yang dapat dipengaruhi atau dikendalikan oleh individu atau tim yang bertanggung jawab.

Contoh Key Results untuk tujuan "Meningkatkan Kepuasan Konsumen" bisa meliputi:


Mengumpulkan feedback dari 20 konsumen per hari.

Menjaga tingkat retensi pelanggan (customer retention) di angka 95% dengan menjaga agar konsumen kembali, baik melalui promosi maupun strategi lainnya.

Menjaga skor Net Promoter Score (NPS) di atas 9, dengan meningkatkan pelayanan agar pelanggan lebih mungkin merekomendasikan bisnis kita kepada teman-teman mereka.

Hubungan antara OKR dan KPI (Key Performance Indicator):

OKR adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk menetapkan dan mengukur tujuan dan hasil kunci yang ingin dicapai oleh organisasi. Sedangkan KPI adalah alat ukur yang digunakan dalam kerangka kerja OKR tersebut untuk mengevaluasi sejauh mana tujuan dan hasil kunci telah tercapai.


Dengan kata lain, OKR adalah kerangka kerja yang memberikan arah dan fokus pada apa yang ingin dicapai, sedangkan KPI adalah alat konkrit yang digunakan untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. KPI membantu dalam menilai apakah hasil yang diharapkan dari OKR telah tercapai atau belum.